Kamis, 15 Oktober 2020

SIFAT BOTAK PADA MANUSIA

 Pada manusia ada yang memiliki kepala botak yaitu kepala sebagian atau tidak berambut, Ada pula orang yang kepala berambut. Sifat botak ditentukan oleh gen dominan B sedangkan kepala berambut ditentukan oleh gen resesif b. Orang yang memiliki genotif homozigot dominan BB akan menampakkan fenotif kepala botak baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Hal yang menarik ialah pada orang yang memiliki genotif heterozigot Bb. Sifat ini akan menampakkan fenotif kepala botak pada laki-laki tetapi  menampakkan fenotif kepala berambut pada perempuan. Jadi sifat kepala botak dan berambut pada genotif heterozigot Bb ini sangat dipengaruhi oleh seks yaitu apakah individunya laki-laki atau perempuan. Pada orang yang memiliki genotif homozigot resesif bb maka baik pada laki-laki maupun perempuan akan menampilkan kepala berambut. Bagaimana mekanisme pewarisan sifat botak dan berambut pada manusia ini, simak tayangan video pembelajaran pada link dan lihat gambar-gambar berikut:

https://youtu.be/1ffVtSCyccY

GEN WARNA PADA KUPU-KUPU TERBATAS PADA SALAH SEKS

Ada satu jenis kupu-kupu yang memiliki dua macam warna yaitu warna kuning dan warna putih. Pada kupu-kupu warna putih terbatas pada kupu-kupu betina saja sedangkan warna kuning ada yang berkelamin betina dan ada yang berkelamin jantan. Kupu-kupu jantan dipastikan semuanya berna kuning. Pada kupu-kupu betina berwarna putih memiliki dua kemungkinan genotif yaitu WW = homozigot dominan atau Ww = heterozigot. Pada jadi ekspresi suatu gen warna pada kupu-kupu ini terbatas pada salah satu jenis kelamin saja. Pada kupu-kupu betina berwarna kuning dipastikan memiliki genotif  ww = homozigot resesif.  Karena kupu-kupu jantan seluruhnya berwarna kuning maka  kemungkinan genotif nya yaitu WW = homozigot dominan, atau Ww = heterozigot, atau ww = homozigot resesif. Untuk lebih memahami pewarisan sifat dari gen ini yang terbatas pada seks pada kupu-kupu ini, anda dapat menyimak tayangan video dan lihat gambar-gambar ini.

https://youtu.be/K-x-KVZMKtQ




GEN WARNA PUTIH MAHAGONI MERAH PADA SAPI

 Pada sapi Ayshire ada yang memiliki warna dasar putih dengan bercak atau totol mahagoni yaitu warna merah bercampur warna coklat, Ada pula sapi Ayshire yang berwarna putih dengan bercak merah. Warna putih mahagoni ditentukan oleh gen dominan M sedangkan warna putih merah ditentukan oleh gen resesif m. Sapi yang memiliki genotif homozigot dominan MM akan menampakkan fenotif putih mahagoni baik pada sapi jantan maupun pada sapi betina. Hal yang menarik ialah pada sapi yang memiliki genotif heterozigot Mm. Sifat ini akan menampakkan fenotif putih mahagoni pada sapi jantan tetapi  menampakkan fenotif putih merah pada sapi betina. Jadi sifat putih mahagoni dan putih merah pada gentof heterozigot Mm ini sangat dipengaruhi oleh seks yaitu apakh individunya jantan atau betina. Pada sapi yang memiliki genotif homozigot resesit mm maka baik pada sapi jantan maupun betina akan menampilkan warna putih merah. Bagaimana mekanisme pewarisan sifat putih mahagoni dan putih merah pada sapi Ayshire simak tayangan video pembelajaran pada link berikut:

https://youtu.be/UE2CGqB9urI








Rabu, 14 Oktober 2020

SILKLESS-TASSELSEED PADA JAGUNG

 Tanaman jagung normalnya memiliki bunga jantan (tassel) dan bunga betina (silk) pada satu individu tanaman atau yang disebut berumah satu (monoecious). Akan tetapi pada beberapa kasus telah terjadi bahwa individu tanaman jagung memiliki tasselseed yaitu bunga jantan yang terletak di bagian terminal (ujung batang) menghasilkan benang sari berbentuk biji-biji seperti layaknya pada biji-biji jagung yang ada pada tongkol (bunga betina). Tasselseed ini tidak menghasilkan serbuk sari sehingga pada jagung yang demikian menjadi tanaman berumah dua (diecious) karena benang sari menjadi steril dan yang berfungsi hanyalah bunga betina (silk). Tasselseed terjadi karena mutasi gen Ts (tassel), suatu benang sari yang normal, menjadi gen ts (tasselseed). Pada kejadian lain, tanaman jagung memiliki bentuk mutasi dari gen Sk (silk) menjadi gen sk (silkless). Gen Sk mengekspresikan rambut-rambut pada tongkol jagung, yang merupakan tangkai putik bersama stigma. Rambut-rambut (silk) tumbuh memanjang keluar dari seludung/pembungkus tongkol bersama ovarium/bakal buah. Rambut-rambut yang keluar berperan untuk menangkap serbuk-serbuk sari. Jadi, bila jagung itu memiliki gen silkless dalam keadaan homozigot (sk sk) maka akan mengeskpresikan tanaman jagung berbunga jantan dan berumah dua. Baik gen silkless (sk) dan tasselseed (ts) bila dalam keadaan heterozigot (Sk sk) dan (Ts ts) maka  gen-gen itu tidak terekspresikan. Akan tetapi, bila kedua gen tersebut berada secara bersama-sama dalam satu individu (sk sk ts ts) maka akan mengekspresikan bunga betina (berumah dua). Bagaimana mekanisme pewarisan dari gen-gen tersebut, berikut diceritakan satu contoh pewarisannya dalam satu video tutorial dan gambar-gambar berikut ini.

https://youtu.be/V2s-DoPU6GI






GEN HEMOFILI PADA MANUSIA

 Gen yang menentukan sifat hemofili pada manusia merupakan gen yang terpaut pada kromosom seks atau kromosom kelamin yakni kromosom X. Gen pembawa sifat hemofili ini bersifat resesif (Xh). Gen hemofili ini akan diekspresikan secara fenotif bila dalam keadaan homozigot (XhXh) pada perempuan. Selain itu, akan terjadi pada laki-laki yang mengandung gen hemofili pada kromosom X-nya ((XhY). Dalam keadaan heterozigot (XHXh) pada perempuan menampakkan tetap normal meskipun memiliki gen pembawa hemofili. Ini tidak menampakkan pada fenotifnya karena berisfat resesif yang tertutup oleh  kromosom X normal  lainnya (XCXc). Orang demikian biasa disebut “carrier” pembawa sifat hemofili. Perempuan normal yang sama sekali tidak mengandung gen hemofili bila orang tersebut memiliki genotif homozigot dominan (XHXH). Pada laki-laki normal bila tidak mengandung gen hemofili pada kromosom X-nya (XHY). Bagaimama gen-gen mata normal dan gen-gen mata buta warna pada manusia itu diwariskan melalui kromosom X, Anda dapat menonton video dan melihat gambar contoh mekanisme pewarisannya.

https://youtu.be/s2NJSW7i9t8




GEN BUTA WARNA PADA MANUSIA

 Gen yang menentukan sifat mata normal dan buta warna pada manusia merupakan gen yang terpaut pada kromosom seks atau kromosom kelamin yakni kromosom X. Gen mata normal bersifat dominan (C). Hal lain terjadi pada orang yang mengalami buta warna. Gen pembawa sifat buta warna ini bersifat resesif (c). Gen mata buta warna ini akan diekspresikan secara fenotif bila dalam keadaan homozigot (XcXc) yang terjadi pada perempuan. Selain itu, akan terjadi pada laki-laki yang mengandung gen buta warna pada kromosom X-nya ((XcY). Dalam keadaan heterozigot (XCXc) pada perempuan menampakkan normal meskipun memiliki gen pembawa mata buta warna. Ini tidak menampakkan pada fenotifnya karena berisfat resesif yang tertutup oleh gen mata normal pada X lainnya (XCXc). Orang demikian biasa disebut “carrier” pembawa sifat mata buta warna. Orang normal yang sama sekali tidak mengandung gen mata buta warna bila orang tersebut memiliki genotif homozigot dominan (XCXC). Bagaimama gen-gen mata normal dan gen-gen mata buta warna pada manusia itu diwariskan melalui kromosom X, Anda dapat menonton video dan lihat gambar contoh mekanisme pewarisannya.

https://youtu.be/AFK1eMRZooU




PENENTUAN SEKS PADA LEBAH

  Penentuan jenis kelamin lebah apakah berjenis kelamin jantan atau betina ditentukan berdasarkan kromosom tubuhnya bukan atas dasar kromosom kelamin. Lebah tidak memiliki kromosom kelamin/seks. Jumlah kromosom lebah jantan ialah 16 sedangkan lebah betina berjumlah 32 kromosom. Lebah jantan akan menghasilkan satu macam sperma yakni sel sperma yang mengandung kromosom berjumlah sama dengan sel tubuh/induk yakni 16 kromosom. Untuk lebah betina  akan menghasilkan satu macam sel telur yang mengandung kromosom berjumlah 16. Ingat, ini diakibatkan oleh hasil dari pembelahan meiosis/reduksi sehingga dari sel tubuh lebah betina berkromosom 32 menjadi sel telur berkkromosom 16. Selanjutnya, lebah jantan tumbuh ditentukan oleh proses pertumbuhan suatu sel telur yang tanpa dibuahi oleh sel sperma. Sementara, sel sperma yang mengandung 16 kromosom  membuahi sel telur yang mengandung 16 kromosom maka akan membentuk zigot/keturunan yang mengandung 32 kromosom. Ini menentukan lebah berkelamin betina. Untuk membantu pemahaman sebagaimana diuraikan tadi maka anda bisa menonton tayangan video ini.

https://youtu.be/iSOtQHC0vGU



PENENTUAN SEKS PADA BELALANG

 Penentuan jenis kelamin belalang apakah jantan atau betina ditentukan berdasarkan kromosom X tunggal atau X ganda. Belalang jantan memiliki kromosom seks X sedangkan pada belalang betina memiliki kromosom seks XX. Jadi, belalang jantan memiliki kromosom seks X haploid (tunggal) sedangkan pada belalang betina memiliki kromosom seks XX (ganda/diploid). Meskipun, belalang jantan itu memiliki kromosom seks X saja namun akan menghasilkan dua macam sperma yakni sel sperma yang mengandung kromosom X dan sperma lain yang tidak mengandung kromosom seks (0-nol). Untuk belalang betina yang memiliki kromosom seks XX maka akan menghasilkan satu macam sel telur yang mengandung kromosom X. Belalang jantan atau betina sangat ditentukan oleh proses pembuahan antara macam sel sperma dengan suatu sel telur. Bila sel sperma yang mengandung kromosom X membuahi sel telur yang mengandung kromosom X maka akan membentuk zigot/keturunan yang mengandung kromosom XX. Ini menentukan belalang berkelamin betina. Namun, bila sel sperma yang tidak mengandung kromosom X membuahi sel telur yang mengandung kromosom X maka akan membentuk zigot/keturunan yang mengandung kromosom X0. Ini menentukan belalang berkelamin jantan. Untuk membantu pemahaman sebagaimana diuraikan tadi maka anda bisa menonton tayangan video dan lihat gambar ini.

https://youtu.be/hyHFaFKMSh8






PENENTUAN SEKS PADA AYAM/BURUNG

 Penentuan ayam jantan atau betina ditentukan ditentukan oleh kromosom seks/kelamin yakni kromosom ZZ dan ZW, namun berbeda dengan penentuan seks/kelamin pada manusia dan Drosophila.  Ayam jantan memiliki krmosom ZZ sedangkan ayam betina memiliki kromosom ZW. Ayam jantan membentuk sel kelamin dengan satu macam sel kelamin yaitu sperma yang mengandung kromosom Z. Sedangkan pada ayam betina hanya memiliki dua macam sel kelamin yaitu sel telur yang mengandung kromosom Z dan sel telur yang mengandung kromosom W. Ayam/burung jantan atau betina ditentukan berdasarkan atas proses pembuahan/perkawinan antara kedua sel kelamin yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bila sperma yang mengandung kromosom Z  membuahi sel telur yang mengandung Z maka akan terbentuk sel zigot atau sel-sel keturunan yang memiliki kromosom Z dan kromosom Z. Kombinasi kromosom ini menentukan jenis kelamin/seks jantan pada ayam tersebut. Sementara itu, jika sel sperma yang mengandung kromosom Z membuahi sel telur yang mengandung kromosom W maka akan membentuk sel zigot/sel-sel keturunan yang berjenis kelamin betina. Untuk memahami uraian tersebut dapat anda tonton tayangan video dan lihat gambar ini.




PENENTUAN SEKS PADA DROSOPHILA

 Drosophila sp. berkelamin jantan atau betina ditentukan oleh kromosom seks/kelamin. Mekanisme pewarisannya serupa dengan yang terjadi pada manusia yakni ditentukan oleh sistem kromosom XY dan XX. Jadi, Drosophila jantan memiliki krmosom XY sedangkan Drosophila betina memiliki kromosom X X. Drosophila jantan membentuk sel kelamin dengan dua macam sel kelamin yaitu sperma yang mengandung kromosom x dan sperma yang mengandung kromosom Y. Sedangkan pada Drosophila betina hanya memiliki satu macam sel kelamin yaitu sel telur yang mengandung kromosom X. Drosophila jantan atau betina ditentukan berdasarkan atas proses pembuahan/perkawinan antara kedua sel kelamin yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bila sperma yang mengandung kromosom X  membuahi sel telur yang mengandung X maka akan terbentuk sel zigot atau sel-sel keturunan yang memiliki kromosom X dan kromosom X. Kombinasi kromosom ini menentukan jenis kelamin/seks betina pada Drosophila. Sementara itu, jika sel sperma yang mengandung kromosom Ymembuahi sel telur yang mengandung kromosom X maka akan membentuk sel zigot/sel-sel keturunan yang berjenis kelamin jantan. Untuk memahami uraian tersebut dapat anda tonton tayangan video dan lihat gambar ini.

https://youtu.be/fUeGnwUxpJE






Selasa, 13 Oktober 2020

GEN MATA PADA DROSOPHILA TERPAUT PADA KROMOSOM KELAMIN

Gen yang menentukan sifat mata merah pada Drosophila terpaut pada kromosom seks atau kromosom kelamin. Gen mata merah merupakan sifat yang normal pada Drosophila. Gen mata merah bersifat dominan (XW). Hal lain terjadi pada Drosophila mutan yaitu matanya berwarna putih. Gen mutan ini bersifat resesif (Xw). Gen mata putih ini akan terekspresikan secara fenotif pada Drosophila betina  bila genotifnya dalam keadaan homozigot (XwXw). Dalam keadaan heterozigot (XWXw), gen bermata putih tidak diekspresikan sehingga Drosophila betina tetap menampakkan secara fenotifnya bermata merah. Sementara pada jantan bila kromosom X nya mengandung gen mata putih (Xwakan menampakkan Drosophila bermata putih (XwY) dan bila pada kromosomX-nya mengandung gen mata merah (XW)maka akan mengekspresikan Drosophila bermata merah (XWY). Bagaimama gen-gen mata merah dan gen-gen mata putih pada Drosophila itu diwariskan melalui kromosom X, suatu kromosom kelamin pada Drosophila, Anda dapat menonton video dan melihat gambar-gambar ini 

https://youtu.be/tomb-iWgnw0






PENENTUAN JENIS KELAMIN PADA MANUSIA

  Jenis kelamin laki-laki atau perempuan pada manusia ditentuan oleh kromosom seks yakni krmosom XY pada laki-laki dan kromosom XX pada perempuan. Seorang pria (orang laki-laki dewasa) menghasilkan sel kelamin yang berupa sel sperma mengandung 2 macam yaitu sel sperma yang mengandung kromosom X dan sel sperma yang mengandung kromosom Y. Sekalipun sel sperma yang dihasilkan oleh seorang pria dalam sekali pembentukannya berjuta-juta sel sperma namun hanyalah dua macam sel sperma saja. Sedangkan pada seorang wanita, perempuan dewasa akan memiliki satu macam sel telur yakni sel telur yang mengandung krmosom X. Meskipun, seorang wanita setiap bulan menghasilkan sel telur, akan tetapi tetap saja sel telur yang dihasilkkannya hanya sel telur yang mengandung krmosom X. Dengan demikian maka kemungkinan keturunan dari setiap perkawinan yaitu dalam hal ini ialah pertemuan sel sperma dan sel telur ialah berjenis kelamin laki-laki atau perempuan dengan persentase 50 % laki-laki dan 50 % perempuan. Untuk lebih jelas dapat diceritakan pada video dan gambar ini.

https://youtu.be/rLHAyecispA




PENENTUAN JENIS KELAMIN PADA MAKHLUK HIDUP

 Jenis kelamin laki-laki (jantan) atau perempuan (betina) ditentuan oleh kromosom seks atau kromosom penentu jenis kelamin. Beberapa makhluk hidup yang telah diketahui seperti manusia, Drosophila, burung, kupu-kupu, ikan, serangga  dari Orthoptera dan Heteroptera serta Hymenoptera. Lihat tabel berikut: 

 Nama hewan                                                 Betina            jantan      

Manusia, Drosophila, kebanakan hewan         XX                XY

Aves, Kupu, beberapa macam ikan                   ZW               ZZ

Orthoptera, Heteroptera                                    XX                 X

Hymenoptera                                                     2n                  n

Bagaimana krmosom-kromosom itu menentukan suatu jenis kelamin dari suatu makhluk hidup dapat anda menonton video dan lihat gambar ini

https://youtu.be/1VEPJgXvQSQ









Selasa, 21 Juli 2020

KORELASI PEARSON

Cara untuk menganalisis suatu hubungan/korelasi antara satu faktor/variabel dengan faktor/variabel lain dapat dilakukan dengan analisis uji korelasi/uji r agar dapat diketahui derajat/level/tingkat/indeks korelasinya. Dengan diketahui derajat/level/tingkat/indeks korelasinya maka kita akan dapat menyatakan kekuatan hubungan antar satu faktor/variabel dengan faktor/variabel lain tersebut. Selain itu angka derajat/level/tingkat/indeks korelasi yang diperoleh dapat menyatakan ada tidaknya hubungan ataupun hubungan yang positif atau negatif. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukannya, berikut dijelaskan dengan video di bawah ini.

https://www.youtube.com/watch?v=1AAdRIZGiGg

MEMBUAT TES DENGAN GOOGLE FORM

Google Form atau Google Formulir dapat digunakan secara online/daring untuk membuat suatu tes dengan bentuk pilihan ganda (multiple choice), essay, isian dan seterusnya. Jawaban dan skor dapat diset secara otomatis agar jawaban dan skor langsung atau tidak langsung diketahui sehingga meringankan tugas guru/dosen dalam mengevaluasi peserta didiknya. Berikut ini secara singkat dijelaskan langkah-langkahnya pada lingk di bawah

https://drive.google.com/file/d/1njzo3eznCXKDDi1j3am36iyAow_7Lsd0/view?usp=sharing

Minggu, 07 Juni 2020

CARA MENGACAK PERTANYAAN DAN OPTION

Cara bagaimana mengacak urutan pertanyaan-pertanyaan dan option pada tes bentuk pilihan ganda pada tes online dengan menggunakan google form dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Bagimana caranya, lihat video berikut.

https://www.youtube.com/watch?v=uvRD5mikqic&feature=youtu.be

CARA MENDUPLIKASI TES

Cara bagaimana menduplikasi suatu tes yang sudah dibuat agar tidak lagi membuat tes baru karena berisi soal-soal/pertanyaan yang sama atau yang akan diedit sehingga tidak lagi membuat tes dari awal maka kita dapat melakukannya dengan cepat. Bagaimana caranya, silahkan simak video berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=K5bOFmPtydc&feature=youtu.be

Jumat, 27 Maret 2020

Uji t

Uji t atau t-test atau t-student adalah suatu uji yang digunakan untuk menentukan signifikan atau tidaknya suatu perbedaan dari dua nilai; misalnya dua nilai rata-rata, atau jumlah atau persentase. Langkah-langkah bagaimana cara menggunakan uji t ini dapat anda tonton vide dengan mengklik link berikut.

https://youtu.be/kNhvI72MAws

Selasa, 17 Maret 2020

Effect of Wateringon Tomato Plant Growth

Banyaknya air yang disiramkan kepada tanaman khususnya tanaman tomat sangat mempengaruhi   tinggi tanaman, jumlah percabangan, dan lebar daun  tanaman tomat. Penyiraman air dengan 25% dan 50% dari kapasitas lapang dari tanah yang ditumbuhi oleh tanaman merupakan jumlah air yang ideal bagi pertumbuhan tanaman tomat. Informasi selengkapnya dapat anda baca pada link berikut
https://drive.google.com/file/d/1D_IzR49V4jc0MvOeQv9H2pL8-hUksB71/view?usp=sharing

Kamis, 12 Maret 2020

Pendekatan ketrampilan proses dengan pembelajaran kooperatif

Pendekatan ketrampilan proses yang dipadukan dengan model pembelajaran kooperatif ternyata dapat meningkatkan hasil belajar para mahasiswa. 
Baca secara rinci pada link berikut:

https://drive.google.com/file/d/1EyNGz-77nY7qwAMMwgAmdkPQgQyvTkLU/view?usp=sharing

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Penerapan pembelajaran inkuiri sebagai salah satu tuntutan kurikulum 13 telah dilaksanakan di MAN 2 Palu. Akan tetapi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi pokok Bahasan sel masih terjadi. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran inkuiri belum sepenuhnya mampu dilakukan oleh para siswa. Oleh karena itu, pembelajaran inkuiri terbimbing diperlukan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian mengenai pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas XI MIA 7 MAN 2 Palu pada pokok bahasan sel dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan 3 siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data hasil observasi yang diperoleh dari hasil pengamatan situasi pembelajaran. Selain itu, data kuantitatif juga diambil yaitu data mengenai hasil belajar yang diperoleh dari hasil dari tes. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa berupa daya serap klasikal mengalami peningkatan dari siklus I ke II sebesar 8,88% dan siklus II ke III sebesar 10,93%, serta untuk ketuntasan belajar klasikal diperoleh peningkatan dari siklus I ke II sebesar 23,08% dan siklus II ke III sebesar 19,23%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA 7 MAN 2 Palu dalam pembelajaran pokok bahasan sel. Selengkapnya dapat membacanya pada link ini:

https://drive.google.com/file/d/1xsYNE9behBq4aeetl5LG_ksDaL1HPHgs/view?usp=sharing