Minggu, 05 September 2021

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN SISTEM PENANAMAN HIDROPONIK

 Limbah air cucian beras merupakan hasil buangan masyarakat yang pada umumnya sudah tidak dimanfaatkan lagi, padahal limbah tersebut masih bisa diolah dan dimanfaatkan, salah satunya sebagai pupuk bagi tanaman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penggunaan limbah air cucian beras terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman seledri (Apium graveolens L.) dengan sistem penanaman hidroponik. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium dan Green House Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Tadulako. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 macam perlakuan dan diulang 4 kali. Perlakuan-perlakuan tersebut terdiri atas: K0 (kontrol) = 0% tanpa pemberian air cucian beras; K1= 25% limbah air cucian beras; K2= 50% limbah air cucian beras; dan K3= 75% limbah air cucian beras. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilakukan uji lanjut BNT yang diolah menggunakan program SPSS 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa, tinggi tanaman seledri pada umur 10 HST (Hari Setelah Tanam), 20 HST, dan 30 HST, dipengaruhi secara signifikan oleh perlakuan limbah air cucian beras, meskipun perlakuan antar konsentrasinya berbeda tidak signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa, limbah air cucian beras berpengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman seledri. 

 Selengkapnya klik linkhttps://drive.google.com/file/d/1mmVHIT85HE8vrKH_n60AZSnJQMW4xT31/view?usp=sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar